Spirited Away (2001) : Imajinasi Kualitas Oscar dari Miyazaki

Tags

“Yah…Tamat….”

Begitulah keluh saya ketika masih memakai seragam SD saat tontonan kartun favorit selesai. Menonton kartun animasi memang favorit saya sejak kecil. Setelah menjadi ibu, obsesi saya menonton animasi tak pernah luntur. Sebagai ibu yang maniak kartun bertanggung jawab, saat anak menonton, biasanya kalau sempat saya ikut mendampinginya. Makanya kalau anak lain ibunya pulang kerja suka ditagih makanan, anak saya lain dari yang lain :

“Bu, ada film download-an baru?”

*Tuhan, ampunilah ibu pembajak ini.

@@@

Sudah tahu kan produsen animasi Hollywood : Walt Disney Pixar, Sony, Illumination Entertainment, Warner Bros dll yang merajai dunia? Ternyata tak hanya itu. Studio Ghibli, produsen film animasi dari Jepang membuktikan kalau karyanya juga mampu mendunia. Dengan modal tanya sana sini plus acara googling, tersebutlah nama Hayao Miyazaki, maestro animasi Jepang yang turut membidani lahirnya studio tersebut. Dari sanalah dirilis karya animasi yang mampu sejajar dengan film keluaran Hollywood seperti Toy Story, Up, Wall-E dll.

Membicarakan Miyazaki, pasti tak lepas dengan hasil karyanya yang dikenang sepanjang masa, yaitu Spirited Away (2001).

@@@

Lin : What’s going on here?
Kamaji : Something you wouldn’t recognize. It’s called LOVE

Film Spirited Away ini mengisahkan tentang sebuah keluarga dengan 1 anak perempuan bernama Chihiro yang berencana pindah ke rumah barunya. Merasa salah jalan, sampailah mereka pada pintu gerbang yang terlihat asing. Sang ayah dan ibu yang penasaran turun dari mobil dan berjalan melewati terowongan, diikuti Chihiro yang merasa ketakutan.

Tiba di ujung terowongan, melewati padang rumput, mereka meneruskan perjalanan hingga sampai pada suatu kampung yang tak berpenghuni. Di suatu kedai, ayah dan ibu Chihiro langsung menyantap makanan yang tersedia dan berniat membayarnya nanti saat pemilik kedai datang.

Chihiro yang masih didera ketakutan dan tak mau makan, berjalan-jalan di sekitar jembatan dekat kedai itu. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang melarang dia untuk terus melakukan perjalanan dan menyuruhnya pulang sebelum hari mulai gelap. Terlambat, malam sudah datang, lampu mulai dinyalakan, Chihiro yang takut berlari mengejar ayah ibunya yang ternyata sudah berubah bentuk menjadi babi.

Chihiro yang putus asa bertemu dengan Haku, laki-laki yang ditemuinya tadi. Atas petunjuk Haku, Chihiro melakukan berbagai cara untuk dapat membabaskan ayah ibunya dan berusaha mengembalikan mereka kembali menjadi manusia. Bagaimana caranya? Tonton sendiri aja dweeeeeeeeh….

@@@

Spirited Away adalah anime Jepang yang pertama kali menyabet Academy Award 2002 sebagai Film Animasi Terbaik. Tak hanya itu, film yang memiliki judul asli Sen to Chihiro no Kamikakushi ini juga meraih Film Terbaik di Penghargaan Film Jepang dan Penghargaan Beruang Emas di Festival Film Berlin (2002).

Pertama memang saya menonton sendiri dan sempat ragu apakah anak-anak akan suka karena ceritanya yang sederhana tapi terlihat kompleks. Tetapi nyatanya, film berdurasi 125 menit ini memang jauh dari kata membosankan. Kedua anak saya menikmati dan menyukai ketegangannya meskipun banyak juga bertanya.

Yang mengagumkan dari film ini adalah, plot yang simple dibuat sedemikian rupa dengan memakai daya imajinasi anak berumur 10 tahun sesuai dengan tokoh utamanya, Chihiro. Pernahkah terpikir di benak anda bahwa ada sebuah tempat untuk pemandian para dewa dan makhluk-makhluk ajaib? Terbayangkah kalian dewa sungai menjadi naga dan lupa nama aslinya sendiri? Hanya orang yang memiliki fantasi yang luar biasa yang bisa mewujudkannya dalam sebuah film.

Dengan format 2 Dimensi, tak lantas membuat gambarnya terlhat outdated, bahkan kalau diperhatikan dengan seksama, background film itu terlihat seperti lukisan di atas kanvas, indah sekali, solid dan keren. Studio Ghibli sendiri terkenal dengan hasil animasinya yang mengandalkan hand drawing, dikerjakan dengan memakai tangan tanpa efek teknologi CGI. Dengan bantuan music director Joe Ishaisi yang ciamik, Miyazaki membuktikan bahwa kekuatan cerita bisa menjadi modal untuk memikat penonton dan juri festival film.

Layaknya film animasi lain yang pangsa pasarnya adalah anak-anak, moral dalam film adalah hal yang tak boleh dilupakan. Di film ini pesan moral disajikan dengan sangat soft tanpa menggurui, tapi menimbulkan kesan mendalam. Bagaimana Chihiro si anak manja berubah menjadi mandiri dan pantang menyerah, orang yang rakus akan menerima akibatnya, pentingnya persahabatan dan cinta, dan pentingnya mengetahui jati diri kita sendiri.

Zeniba : Once you do something, you never forget. Even if you can’t remember.

Kekuatan itulah yang membuat film ini meraih rating IMDb 8.5, masuk kategori box office dengan menarik sebanyak 23 juta penonton dan meraup pendapatan sebesar 30 miliar yen, mengalahkan Titanic untuk menjadi film tersukses dalam sejarah Jepang (Wikipedia).

@@@

Chihiro’s Father : A new home and a new school? It is a bit scary

 Chihiro : I think I can handle it.

Yuk capcussssss ajak anaknya nonton!!!

Budina

Penasaran Lirik Lagu

Tags

,

Pernah penasaran sama lagu kan? Jadi misalnya kita denger lagu trus menggumam “Hm…lagu ini enak nih, siapa yang nyanyi ya? Judulnya apa nih?” dan sebagainya dan seterusnya. Pasti pernah kan? Pernah dong *maksa*

Dulu, kalo penasaran gitu saya suka nanya sama mbak saya di Semarang, kebetulan kami sama-sama suka dengerin musik. Kalo dia tahu, ya kelar. Kalo dia gak tahu, nanya ke teman. Teman gak tahu, nanya ke tukang gorengan *ya menurut loe?*. Kalo masih gak ada yang tahu juga, yo wis…wasalam. Nyesek, kesel tapi gak tau mesti gimana.

Itu baru soal judul, nah kalo lirik atau teks lagu lain lagi ceritanya. Dulu saking pingin tahu nya isi lirik lagu, saya sampe nyamper ke toko buku dan nyatet liriknya dari buku bagian musik *niat*. Kadang main kode sama temen biar gak ketahuan penjaganya kalo kita lagi nyontek isinya tapi gak beli bukunya.

 @@@

 When you’re happy, you enjoy the music. But when you’re sad, you understand the lyrics.

Saya setuju sama quotes di atas. Menghayati lirik lagu pas lagi patah hati itu semacem “Sudah tahu luka di dalam dadaku, sengaja kau siram dengan air garam” (tetep, dangdut referensinya). Padahal kalo dipikir-pikir, sakit jiwa juga ya. Lha wong udah tau hati lagi soak, kok ya nambahi penyakit pake menghayati lirik. Gak pake iris-iris nadi aja udah bagus itu.

Eh tapi kalo jatuh cinta saya juga menghayati lirik loh, biar makin melambung trus senyam senyum sendiri ke-GR-an, berasa penyanyinya nyanyiin lagu pesanan dari kecengan (jadul amat, gebetan woy!) khusus buat saya. Yang ini sakit jiwa versi kedua.

Nah, kalo lagi biasa-biasa gini, saya lebih suka dengerin musiknya. Asal melodinya easy listening, mau dangdut, pop atau campur sari, hajar bleh! Makanya kalo ada ibu muda, cakep, rada gemuk tebal, lagi asyik manggut-manggut di kereta pake headsetnya, jangan dicolek, itu SAYA. Jangankan dicolek, mertua lewat aja saya gak nengok kok #eh *kualat*. Ini sakit jiwa versi ketiga.

@@@

Kalo di film, drama TV atau sinetron, pasti kan ada adegan yang selalu diiringi musik. Yang paling sering sih pas adegan romantis. Saat si cowok takjub melihat cewek jalan dengan rambut berkibar-kibar (rambut opo bendera?), saat si cowok bertatapan dengan pasangannya di tengah rinai hujan, pasti ada musik romantis sebagai backgroundnya. Wohooo, asyik banget kali ya kalo di dunia nyata pas lagi jalan ada musik romantis mengalun, sayang kok seringnya malah suara ambulan yang lewat *nguiiing*

Belum lagi pingin sok tiru-tiru adegan bertatapan di bawah rinai hujan, daripada ujung-ujungnya keluarin duit ke dokter karena masuk angin ya mendingan jajan bakso di pengkolan.

—karena bahagia itu kalo perutnya kenyang—

 @@@

Balik maning ke lirik lagu. Jaman sekarang apa sih yang susah dicari. Yak, duit pastinya. Gak ada yang tiba-tiba buang duit trus tiba-tiba juga kita nemu *abaikan*. Kalo yang lain, so pasti Mbah Gugel solusinya. Gak tau judul lagu, asal kita tahu sepenggal lirik, masukkan ke mesin pencari Google. Tadaaaa, ketemu nama penyanyi dan judul lagunya. Gak pake kringetan, gak pake nanya kayak pembantu baru, gak perlu ngesot ke toko buku.

Sebagai penutup, saya tampilkan sebuah lagu yang membuat saya sempat penasaran karena sudah heits di bis antar kota, di kereta ekonomi, tapi saya belum tahu judul dan penyanyinya. Bagi saya, ketinggalan lagu dangdut adalah sebuah krisis identitas *opooooh*. Dengan bekal kata “awas”, kepo saya pun terpuaskan.

*peluk cium mbah Gugel*

Kasih Tau Nggak Ya?

Tags

,

Dari hasil blogwalking kemaren, saya mampir ke lapak Mbak Okke. Meski sekian lama menjadi silent reader, di postingan [Tags!] Kasih Tau Nggak Ya? saya pingin ikutan beropini tentang bagaimana ber-socmed, bersosialisasi melalui media. Hampir semua poin dari Mbak Okke saya setujui, untuk itulah disini saya cuma mau curhat. Maaf ya mbak, saya numpang curhat 😉

@@@

Dulu banget, saking gak pernah ketemu teman-teman lama, saya search nama mereka di friendster. Niat banget meski ujung-ujungnya gak ketemu 😦 . Entah FS saya gimana kabarnya, username-nya aja lupa.

Next, ketemu yang namanya Facebook. Ada masa euforia ketemu teman-teman lama, kangen ber-boso jowo sama mereka, update status tiap hari, pasang foto2 keluarga (sampe anak nungging pun di upload, pfft!), apapun !!!

Yang paling enggak banget adalah, saat saya jatuh dan terluka di pelipis karena keserempet motor, foto luka-luka nya saya upload di FB ! 😦 Itu niatnya buat apa coba??? Duh, nggilani banget!

Yes, semua akan kelihatan alay pada waktunya–

@@@

Semakin dewasa ke sini, saat pengguna FB makin banyak, saat timeline saya penuh dengan hiruk pikuk kegiatan teman, foto, umpatan, doa, becandaan atau apalah, akhirnya saya sampai pada tahap capek sendiri.

Foto anak-anak saya hapus (saya tinggalkan beberapa) gara-gara tersiar kabar penculikan anak karena FB. Update status yang tadinya sehari sekali, sekarang sudah tidak pernah lagi. Semua data-data diri hanya tertinggal tanggal lahir meski sebelumnya pernah saya hapus (Ahey, diucapin “met ultah” asyik juga ternyata!)

Gara-garanya, dengan FB saya jadi kepo melihat profil teman lama saya, membandingkannya antara gimana dia dulu dan sekarang. Melihat saja tak mungkin tanpa membatin ini itu kan ya…. Selainnya, ada saudara yang saya kenal secara nyata fine-fine aja. Intinya, positiflah kesan saya tentang dia. Dan, hasil kepo saya di FB membuat kesan saya ke dia berubah. Dari positif menjadi negatif karena satu atau lain hal.

Sejak itu saya jarang membuka FB, karena, saya tak mau diperlakukan serupaDi-kepo, di-stalk, diubek-ubek isi perut, maaf, saya tidak rela.

IYA, SAYA BELUM SIAP JADI ARTIS 😆 😆

Lelah juga karena di timeline, saya seperti dipaksa melihat apa yang mereka lakukan, mereka ada dimana lalala lilili. Owh, publik figur aja sebisa mungkin dia tak mau di oprek-oprek kehidupan pribadinya (perkecualian artis infotainment sih 😆 ), ini kita yang “bukan siapa-siapa” pingin banget nunjukin ke publik semua isi perutnya.

Sampai sekarang, akun FB saya masih aktif. Iya, meski saya ogah di-kepo, tak bisa memungkiri, suatu saat saya butuh mereka. And vice-versa.

Untuk socmed, saya lebih memilih twitter. Entah kenapa di dunia maya, saya lebih nyaman dengan circle pertemanan baru saya dibanding teman lama, saudara, tetangga dll. Biarkan teman-teman nyata tetap menjadi apa adanya. Tak kurang, tak lebih.

Meski di twitter banyak juga yang nyinyir, rusuh, curhat dan nyaris tak jauh beda dengan FB, tapi saya suka dengan keterbatasan 140 karakter itu. Ada beberapa etika tak resmi yang mudah diterobos di FB, tapi tidak dengan twitter.

Bagaimana dengan blog? ah, blog adalah ajang suka-suka…ajang saya berkreasi menulis dan lucu-lucuan dengan keluarga.

Selain FB dan twitter, saya belum berminat untuk sign up ke socmed lain. 2 itu aja gak keurus, apa kabar ternak yang lain? 😉

Sekali lagi, socmed bukan agama. Seperti hak milik, tergantung bagaimana kita bijak memperlakukannya.

Kembali lagi, ini masalah pilihan.

Budina

Horror Movie – Koplak Version

Tags

,

Saya ini penikmat film, genre apa aja suka, dari kartun, drama, action, horror sampe yang semi….. ehm, maksud saya tentang seminar. Seminar seks pastinya *halah balik lagi*. Tapi entah kenapa genre HORROR yang paling saya suka. Sewaktu kecil, di TVRI (iya, saya anak lama, masalah buat loe? *nyolot*) suka nayangin film yang dibintangi mbak Suzanna : Sundel Bolong, Malam 1 Suro de el el. Nonton bareng tetangga atau sodara sambil jejeritan gitu asyik juga ternyata. Sampe sekarang Mbak Suzanna masih jadi Queen of Horror, tak tergantikan.

Masih dari TV di rumah, mulai deh nonton horror barat, The Omen (1976). Mungkin film ini terinspirasi dari sumpah serapah orang Indonesia yang suka bilang “anak setaaaannnn!!!” *yakalee*. Kemudian ada film yang pemeran antagonisnya badut, suka ngebunuh orang. Ternyata film itu judulnya IT (1990). Trus ada lagi, boneka yang harusnya nge-gemesin, menjadi biang horror karena ternyata licik dan bermuka sadis, siapa lagi kalo bukan CHUCKY (Childs Play, 1988). Kalo anak kecil bilang badut dan boneka itu lucu, sejak nonton itu saya bilang mereka itu SEREM. Makanya wahai para orang tua, jangan bawa anak kecil nonton horror sebelum mereka bisa nyetir trus terbang di jalan tol #lah!?

@@@

Banyak orang yang nonton horror trus tutup mata pake tangan, kalo saya sih mending nutup kuping. Musik scoring yang menghentak emang andalan film horror. Bagi saya, itu jauh lebih ngagetin dari muka serem yang datang tiba-tiba di layar. Lagian kalo takut kan tinggal merem, tangan masih bisa grepe-grepe makan pop corn. Udah bayar mahal-mahal di bioskop masak gak ditonton? Rugi ! *pelit*

Apa asyiknya sih nonton horror? Jangan ditanya. Pernah naik rollercoaster kan? Kalo belum ya pemanasannya main ayunan aja dulu *jauh amat perbandingannya*. Semakin serem dan memacu adrenalin, ada rasa “fun” yang didapat. Tak heran kalo mesin berhenti kita sering bilang “we want more!!we want more!!!..” (numpak rollercoaster opo nonton konser mbak?).

 barca_action007: http://movieboozer.com/wp-content/uploads/2012/08/regan-exorcist.jpeg


Regan, gadis cantik yang kerasukan di The Exorcist (1973) (http://movieboozer.com/wp-content/uploads/2012/08/regan-exorcist.jpeg)

@@@

Karena seringnya nonton, saya jadi apal this-and-that nya film horror. Perhatiin, kenapa pemainnya itu kalo ada suara atau gerakan apa trus malah deketin. Coba kalo dia gak penasaran, pasti gak jadi tuh film horror. Jadi kesimpulannya, KEPO ADALAH KUNCI. Setan itu ibarat cewek yang jinak-jinak merpati. Makin jarang keluar, atau tampilannya ngintip-ngintip, makin bikin tegang penasaran. Kalo terlalu blak-blakan tampilannya dan sering nongol, beuuuh, boro-boro nyeremin, yang ada malah kita bosen dan eneg sendiri.

Di film jadul, setannya nongol malem doang. Makanya, kalo scene-nya siang hari, yang nonton lega, trus kalo udah malem, mulai deh deg-degan kumat. Eh tapi itu dulu, saat setannya gak kreatip. Sekarang, mereka tak takut iseng di siang hari. Lihat saja film The Conjuring (2013).

Dari film Conjuring itu pula, ternyata saya menemukan teman seperguruan yang sekarang saya jadikan suhu dan parameter koleksi film horror. Meski tak jadi nobar di film itu, darinya saya tahu, ternyata saya pecinta horror ½ mateng. Film-film jadul horror masterpiece belum saya lalap semua. Jadilah akhir-akhir ini saya marathon nonton horror meski modal nonton di youtube dengan pulsa gretongan hehehe.

Banyak yang bilang, horror Asia lebih nyeremin dari Barat. Bisa jadi sih, karena yang kita lihat horror Asia itu lebih dekat ke keseharian kita. Contoh paling real di film Shutter (2004), setannya nemplok di punggung kita. Sering denger kata “ketempelan” kan? Ya mungkin seperti itulah kira-kira kalo setan nempel di badan kita. Hiiiiiy.

Ada alesannya juga kenapa film horror Asia sering di-remake sama Hollywood. Ya meskipun hasilnya rata-rata gak sekeren film aslinya, tapi remake film horror itu jauh lebih menantang daripada me-remake film action apalagi drama. Gak seru!

@@@

Trus, apakah saya sepemberani itu sampe suka banget film horror? Ya enggak juga. Saya kalo nonton siang-siang kok. Kan udah saya bilang di atas, saya nonton horror itu CARI KESENANGAN, BUKAN CARI PENYAKIT. Gak lucu kalo saya sakit gara-gara nahan lapar, nahan pipis, nahan nafsu gara-gara ketakutan gak berani keluar kamar di malam hari.

Dokter : “kamu salah makan apa?”

Saya : “saya gak salah makan Dok, saya salah nonton”

—– dan sang dokter keselek stetoskop —–

Ketika Kayako tak lagi mengerikan (dok. Dina)

Ketika Kayako tak lagi mengerikan (dok. Dina)

@@@

Moral of the story is….film horror yang keren, adalah film yang bikin kita takut sendirian di kamar di malam hari, bukan kayak film horror Indonesia abal-abal jaman sekarang, yaitu film yang bikin kita makin betah di kamar karena asyik sendiri #eh

Budina

LOL-shop

ONLINE SHOP a.k.a olshop alias TOKO ONLINE

Masih gak tahu ini jenis makhluk apa? kemane aje sis! ealah sis… *ngikik*. Entah darimana asal muasalnya online shop di sosial media sejenis Facebook pedekate sama pelanggannya pake kata mbak sis-mbak sis. Lha yang ditawari model mas-bro gini ya maap-maap aja kalo jarang ngelirik #mlipir.

Bak jamur di rendeman sebulan musim hujan, fenomena olshop merajai di semua sosmed. Tah hanya di FB, di dunia twitter juga ada kok para seleb twit yang hobi ng-buzz-er. Judulnya sih sama-sama jualan. Sah-sah aja, namanya juga usaha, yang penting halal jek!

Dulu iya, saya merasa keganggu. Di dinding FB tiba-tiba bersliweran aneka sprei, tas, baju dan segala printilan lain (kecuali BH, padahal saya ngarep *halah*). Semacem punya rumah, tapi tanpa tau apa-apa, ujug-ujug orang jualan dan rumah saya di depannya ditulisi “GARAGE SALE“. Yang jualan siapa, yang gudangnya dikotorin siapa. Pffft..

Akhirnya saya bilang baik-baik, kalo mau jualan monggo jualan saja, gak usah pake nge-tag atau mention atau nyolek. Kalo jualan situ bagus, gak pake dicolek juga orang banyak yang mampir. Emang sih, dimana-mana orang juga kudu pake etika, termasuk di dunia maya (gak pake Estianty).

@@@

Saya gak anti olshop loh, beberapa kali saya juga pernah beli. Buku sih, baju belum pernah. Selain karena belum pede, saya termasuk orang yang bisa membedakan mana keinginan dan kebutuhan #BilangAjePelit.

😆

Nah, beberapa kali saya lihat olshop baju itu punya ciri khas. Gak semua sama sih, tapi yang lagi hits banget adalah : Sang model bodinya ciamik (yomesti), kakinya nyilang, dan yang absurd adalah..cuman nongol sebatas leher. Itu kenapa muka gak diliatin? kenapa mesti malu sih, kan gak main film bok.. *keinjek kabel* 😀

supplierbaju2

 gambar diculik dari sini

tokobusanaku

diseret dari ini

Ciamik ya? yang cowok lihatnya biasa aja, gak usah pake netes *lempar kanebo*

@@@

sekarang mari move on ke model ini :

online shop

garansi uang kembali untuk kancing paling bawah yang terdholimi

washing clothes

sesuai untuk anda yang suka umbah-umbah sekaligus ke sawah

twin3

handuk 2 warna, AC/DC, cucok untuk cowok melambay

onlineshop

buy one get 2 free, beli 1 model,  bonus 2 handuk

Yak….depeleh depelehhhhhhhhhhhhh, ayo silakan bundaaaa…!!!

(FYI : mbak-mbak SPG Tanah Abang ternyata sudah pensiun dari jargon “silakan kakaaaaak”)

Note : buat yang linknya dicomot, ini bukan nge-bully. Be positive thinking dear..traffic situ naik juga karena sini. Royalti mana royalti???

Budina

Koplak Yang Tertukar

Tags

, ,

WARNING : TULISAN INI MENGANDUNG MODUS COMBO

Ada yang tahu apakah masterpiece produk TV lokal Indonesia? reality show ajang pencarian bakat? atau infotainment alias ajang gosip? sebutin aja semua, pasti gak ada yang ngalahin produk satu ini, yaitu…..

SINEMA ELEKTRONIK a.k.a SINETRON…

😀

Speechless dah ngeliatnya. Dari mulai jalan cerita, pemeran, wardrobe sampai ke printilan kecil, hampir semua luar binasa. Khususon buat jalan cerita, salut buat penulis skenarionya yang bisa manjang-manjangin episode. Kalah tuh Mak Erot #ehTersanjung dan Cinta Fitri adalah 2 contohnya. Saking panjangnya pake berseri, sebutannya juga dari angka doang sampe pake nama “season”. Hitz abis.

Kalau pemerannya udah tua gede sih gak keliatan perubahannya dari season ke season (baca : dari musim duren ke musim rambutan). Nah kalo pemerannya bocah, beuuuuh itu dari mulai digendong-gendong sampe gak sadar ada kumis tipis numbuh di wajahnya.

Pertanyaan iseng : dari skala 1 sampai Nikita Willy, seberapa tante-tante kah wajah anda?

😆

The point is, Menunggu sinetron itu tamat bak menantikan cinta yang tak kesampaian, hampa dan tak berujung…..

*mimisan*

cinta-fitri

pertama digendong, kemudian dilelepin – gambar dari sini

@@@

Sebagai pencela pengamat sinteron kelas wahid, saya suka memperhatikan detil cerita. Biasanya ya, kalo cerita dah mentok tapi kontrak masih panjang, dibikin skenario si lakon *bahasa anak lawas* kecelakaan. Nabrak pohon lah, nyungsep trotoar lah, nyebur jurang lah, asal jangan nyebur empang. Ah, kalo itu mah film Warkop (abaikan).

Setelah kecelakaan, so pasti seterusnya bisa ketebak. Yak benar, pemerannya selamat tapi terkena AMNESIA. Yang namanya amnesia, lupa segala, ya pasti udah persis banget dong sama orang putus trus punya pacar baru, cerita dimulai dari awal lagi…..dari nol lagi….

lha terus kapan kelarnya? sampai maut memisahkan… *ya kali*

@@@

Nah, cerita lain lagi kalo pemeran utamanya resign atau bosen atau dipecat. Alurnya masih sama, dibikin kecelakaan, tapi hasilnya… MATI. Kalo dulu,lakon mati artinya si film tamat. Tapi karena lagi-lagi kontrak masih panjang, dan cerita kudu lanjut, ya sudah, pemerannya ganti. Sebagai apa??? KEMBARAN yang telah lama hilang. Super sekali sodara-sodara…

Anehnya, saat si kembaran ini datang yang entah dari alas roban mana, semua anggota keluarga kaget. Ibu-bapaknya kaget, tante-om nya kaget, yang nulis juga kaget kok udah sepanjang ini nyela-nya. 😆 😆

Lah kok bisa kaget, emang mereka lupa anak mereka itu dulu lahir kembar?

Pertanyaan iseng kedua : brojol dari manakah sang kembaran ?

a. tempat lahir beta

b. empang

And now, May I call it SYAINETRONIROJIM? #hissss *dicambuk*

Etapi, ada juga loh yang ceritanya bagus, gak lebayatun dan pesan moralnya dapet. Kayak sinetron bikinin Bang Haji Dedi. Dedi Mizwar ya, bukan Dedy Dores apalagi Dedy Dukun.

@@@

Ngomongin kembar, saya dulu seneng aja liat anak kembar. Lucu aja gitu ada orang yang serba sama. Muka nya sama, baju nya sama, pacarnya sama (kalo ini ogah banget).

Berbekal main-main ke play store di android, ada aplikasi bernama Split Camera HD. Jadi kembar bukan hal yang tak mungkin!!! Haseeeeeek, dapet mainan baru….

Yuk mari cekidot hasil eksplore-nya….

20130508_154017_1

“Hey…you !!!”

IMG-20130507-WA0003

“woy, jangan nyontek dong….!!”

B-picsay_3

bingung ngasih captionnya apa… 😀

20130507_214753_1

dalam episode : “tak ada maaf bagimu”

kejar maling1

“bisa lari ngejar maling, mas?” – YAMENURUTLOE???

twin1

– The Ngondeks brothers –

Kasar ya editannya? mau alus? tinggal amplas nek…. 😆

@@@

Sampai disini, udah mengerti apa yang dimaksud modus combo? yak, 2 modus dalam 1 postingan : mo nyela sinetron sekaligus pamer foto

😀

Salam hangat dari kembaran Dian Sastro Katro,

Budina

Kamehameha !!!

Tags

, ,

Masa kejayaan harlem shake sudah lewat, what’s next?? 

Gak ada lagi yang heboh kayaknya. Adem meski kreatifitas tak akan pernah mati. Sampai akhirnya bapadug menemukan sebuah portal berita.

KAMEHAMEHA !!! sebuah kata yang tak asing lagi bagi penggemar kartun Jepang Dragon Ball yang nge hits sekitar tahun 1980-an. Sebuah jurus berupa gelombang energi yang (biasanya) menjadi finishing attack di film tersebut.

Kamehameha kembali populer setelah beberapa anak muda Jepang meng-upload foto mereka dengan gaya tersebut dan tersebar secara cepat di twitter. Adanya aksi tersebut karena mereka tidak sabar menunggu film Dragon Ball versi layar lebar yang rencananya akan dirilis tahun ini.

Kamehameha (1)

@@@

Bagaimana dengan keluarga kami?

DSCN3004_1

anak-anak korban eksploitasi kreatifitas orang tuanya

DSCN2899_1

beruntunglah tanah tidak retak-retak

DSCN2942_1

energi perut 9 skala richter

@@@

Gimana? keren bukan?? Bukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!

BUDINA

Food Predator

Tags

Masih lanjutan cerita yang kemaren. Tentang kenapa saya gagal diet jawabannya ya cuman satu, karena MAKAN adalah salah satu SURGA DUNIA. Itu artinya saya mensyukuri limpahan rejeki-Nya. Bukan begitu ibu-ibu?

Nah, sebagai manusia yang kalap hobi makan, menahan lapar adalah hal paling menyiksa. Gak boleh telat dikit aja, perut mungkin belum berontak, tapi kepala bisa-bisa puyeng gak karuan. Mending dilarang punya pacar daripada gak boleh makan sehari tiga kali *yaiyalah udah kawin juga kali*. Eh, ini gak berlaku untuk bulan Ramadhan ya, kalo demi ibadah ya wajib dijalanin hukumnya…

Berikut tips-tips bagi anda yang hobi makan juga, siapa tau berguna di kemudian hari.

GAK BOLEH NGEREPOTIN

Kalau ada 5 cewek mau jajan bakso, pasti pesanan model begini tak asing lagi…

Cewek A : “Bang, baksonya kosongan ya, kuahnya yang banyak..”  

Cewek B : “Bakso kecil-kecil aja ya Bang, jangan pake mie putih…”

Cewek C : “Campur tapi gak pake mie kuning ya, sambelnya 5 sendok” (bangkrut si abang)

Cewek C : “Gak pake sayur, gak pake mie, bakso doang” (ini namanya kosongan juga, neng!)

Cewek D : “Bakso yang banyak, sambel yang banyak, gak pake mangkok” !@#^%$%&^)(

Alhamdulillah ya, mas nya gak sampe nenggak kuah bakso panas melayani pembeli model-model begini. Jadi pembeli itu mbok ya jangan ngerepotin gitu, kan kasian abangnya jadi migren ngapalin satu persatu pesanan pelangganannya.

Nah, Kalau saya sendiri gimana? Simpel aja, cukup teriak kenceng pake melotot dikit disertai kata :

 “Bang, bakso satu mangkok, campur… GAK PAKE LAMA!!!”

—— kelar ——

MAKANAN JANGAN KELAMAAN DIANGGURIN

Saya kagum sama pak Bondan Winarno. Acara wisata kulinernya yahud pisan. Pemaparannya juga oke, khatam lah beliau soal dunia perkulineran. Yang bikin lebih kagum lagi adalah kesabarannya. Loh kok? Bayangin ya, makanan sudah tersedia di meja. Beliau nyicip sedikiiiit banget, trus komen bumbu ini dicampur itu, bahan ini dipadukan dengan bahan itu, disertai dengan kata-kata MAK NYUSS atau TOP MARKOTOP. Saya ngelihatnya udah gak sabaran banget pingin nyantap dan ngabisin tandas. Iler udah netes-netes tapi Pak Bondan masih cuek aja nerangin. Sungguh tega, saya enggak dibagi….

Selain pak Bondan, saya juga salut sama Instagram-ers dan Food Blogger. Makanan udah datang, boro-boro cepet dimakan. Di tata dulu sendok, garpu, secakep mungkin, di elap2 yang berantakan, kemudian DIFOTO DARI SEGALA PENJURU. Saat perut ini menggedor gak karuan, di dalam imaji saya, makanan itu udah jerit-jerit minta disantap. Ya maklumin aja, namanya juga kelakuan si kucing garong, ora kena ndeleng sing mlesnong, main sikat main embat, apa sing liwat.. *apal*

Jadi, kalo suatu saat saya upload foto makanan di sosmed, itu artinya adalah PORSI KEDUA. Udah kenyang, biasanya rada kalem, jadi bisa fokus foto-foto.

MAKANAN HARUS DIHABISIN

Suatu hari saya niat datang ke suatu tempat (kalo bilang ke salon pasti pada gak percaya). Untuk menuju ke sana harus naik kereta dulu, baru naik angkot. Karena berangkat pagi-pagi, belum sempat sarapan. Turun dari kereta, langsung sarapan bubur ayam. Kelar makan, saya naik angkot yang hanya butuh 5 menit, sampai juga ke tujuan. Pintu pagar masih tertutup rapat. Panas pagi menggelora. Tak ada satupun tempat berteduh, kecuali penjual gado-gado.

Mau numpang neduh doang, gak enak. Mau minta minum, kok ya kebangetan. Mau makan, hm….kayaknya boleh juga, secara tembolok isi perut saya masih tersisa ¼ nya. Ya sudah, dipesanlah sepiring gado-gado.

Dina : “waduh bu, ternyata banyak ya, saya lupa bilang pesen ½ porsi aja, tadi saya udah makan..”

Penjual : “yah..mbaknya gak bilang dari tadi sih, udah telat mbak, dimakan sekuatnya aja…”

Prosesi makan pun selesai sudah. Gado-gado dibayar, dan lamat-lamat terdengar si ibu penjual berbisik ke asistennya, suaranya pelan…namun menyakitkan!

“sstt…si mbaknya ya, bilangnya dah makan, minta porsi ½, eh dibikinin seporsi….HABIS-HABIS JUGA TUH, SAMPE BERSIH PIRINGNYA, KAYAK UDAH DICUCI…hihihi”

Grrrrrhhh, ya kaaaaaaaaaan saya cuma nurut apa kata orang tua waktu kecil, KALO MAKAN HARUS DIHABISIN, KALO GAK NTAR AYAMNYA MATI LOH….. #defensif

**Mbak, itu perut apa ban dalem motor ya, elastis amat???**

 @@@

Trus gimana, yang begini disuruh diet? Ya menurut eL??

stiker di angkot yang "gue banget"

stiker di angkot yang “gue banget”

Budina

Gagal Diet

Tags

,

Tak ada yang memungkiri kalo #FirstWorldProblem buat wanita adalah BB. Ya Blackberry, Ya Bau Badan, Ya Berat Badan. Complicated. Tau sendiri kalo cewek kebanyakan drama, apa-apa dimasalahin. Ini kok lama2 saya nyerang kaum sendiri ya

*dipentung aktivis feminisme*

Soal yang terakhir yaitu Berat Badan, menempati ranking pertama kegalauan para wanita. Gak usahlah ngomongin orang, pengalaman sendiri saja. Sejak kecil sampai punya anak 1, badan saya masih langsing. Meskipun makan dengan porsi orang kalap, dengan tinggi sedengkul (sedeng dirangkul *tsah), berat badan saya masih bisa dibilang proporsional. Pake baju apa aja, pede abis. Se-pede ketek pake rexona tentunya. *bukan kalimat berbayar*.

Nah, setelah punya anak 2, mulailah hukum rimba berlaku. Badan melar di segala penjuru. Meskipun masih sexy tidak sampai kayak bola digelindingin, tapi karena terbiasa langsing, masalah ini bikin galau juga. Pada akhirnya saya memutuskan untuk DIET. Ketika saya sampaikan ke orang-orang terdekat, hampir serempak mereka bertanya

“SERIUS LOE MAU DIET???”

Nada melecehkan yang sama saat saya sedang serius dan mereka menanyakan :

“LOE GAK SALAH MINUM OBAT KAN, DIN?”

 == backsound : Ibu Tiri ==

“Betapa malang nasibku…..

Karena dianggap wagu….”

 

@@@

Dari sekian banyak pilihan diet, saya pilih diet bernama **tetottt, disensor**. Inti dari diet ini adalah, tidak makan nasi selama 2 minggu, tapi diimbangi dengan makan sayur, buah, dan rebus-rebusan daging yang tak berbumbu sama sekali.. Saya sendiri, sukses menjalani 2 minggu dengan selamat sampai tujuan. Turun sih sampai 5 kg, tapi karena makan kayak babi menggila lagi, ya akhirnya naik lagi.

Saya gak mau cerita tentang perdietan, karena ujung-ujungnya menggurui. Saya kan bukan guru, tapi kepsek *halah*. Ada sisi lain yang ngehek dari proses perdietan itu :

 

MENU JOMPLANG BIN KONTRAS

Ada hari dimana menu siang hari adalah buah segar dan sayur rebus, sedang malamnya adalah DAGING REBUS. Selaper-lapernya saya, makan DAGING REBUS TANPA BUMBU gak pernah ada dalam list pilihan.

Memang ya, hidup itu bagaikan roda. Kadang di atas, kadang di bawah…kadang juga dipipisin anjing kompleks. Siang makan bak raja surgawi, malem bak dicemplungin ke neraka jahanam karena makan daging yang RASANYA KAYAK SANDAL JEPIT!….. *huekssss

 

LIDAH SESEKALI PERLU DIMANJA 

Saat menjalankan proses diet, badan saya tidak lemas sama sekali. Mungkin karena menu nya seimbang kali ya. Masalah yang menyiksa cuma satu, LIDAH PAHIT !

Porsi gula yang sangat sedikit dan menu tak yang tersentuh garam sama sekali, menyebabkan lidah saya sedikit susah membedakan rasa. Nyaris mati rasa. Mungkin kalau diibaratkan mata, saya jadi tak bisa membedakan, mana VAN PERSIE dan mana TUKUL… *siwer stadium gak ketolong*

 

JANGAN MAKAN ENAK DI DEPAN ORANG DIET!!!

Ada baiknya kalo lagi hang out sma temen, tanyakan dia sedang diet atau tidak. Ini adalah cara aman agar kamu segar bugar di kemudian hari. Saat saya sedang diet dan makan siang dengan MENU SANDAL JEPIT (baca : daging rebus tanpa bumbu), teman saya pesan KWETIAU GORENG yang porsi dan bau wanginya bikin emosi. Temen saya asyik ngajak ngobrol dan otak saya pingin bikin rencana pembunuhan gak konsen. Berhadapan dengan kwetiauw goreng tapi hanya dibolehkan makan sandal jepit itu layaknya kita lagi KONDANGAN KE KAWINAN MANTAN!

*pisau dapur mana pisau dapur??*

== backsound : TENDA BIRU ==

“Tak percaya, tapi ini terjadi….

Kau bersanding, duduk di pelaminan…”

 Note : teman pulang dengan selamat, tapi saya masih dendam kesumat #SadisBerima

 

@@@

Ya sudah, mungkin saya memang tak jodoh dengan namanya diet-dietan. Toh biar gemuk, yang penting kece sehat kan?? Aminnnn

BUDINA

Follow me to… JAMBAN

Tags

, ,

Seru-seruan kemaren masih berlanjut.

Dari hasil kepo lihat-lihat status temen di FB, ada link menarik yang di share oleh genduk-genduk canting, temen-temen kesayangan dari Yogyakarta. Salah duanya saya pajang disini. Cekidot :

Osman-Nataly-Zakharova-rasarab-13-580x580

Osman-Nataly-Zakharova-rasarab-11-580x580

Disebut dengan gaya “Follow Me“, Osman dan pacarnya, Nataly Zakharova keliling dunia dan men-share koleksi foto mereka dengan gaya unik. Puas-puasin liat gaya mereka di sini.

@@@

Sangat menginspirasi, sampai bocah mbambung ini pun tak kuasa ikut-ikutan. Begitupun dengan laki-bini kreatif ini…..

SAM_0376_1

If Nataly says to Osman : “Take my hand and follow me around the world!”

maka Budina berkata pada bapadug : “Ayo pak, wayahe ngosek wese!!!”

*sodorin sikat dan karbol*

BUDINA