• Home
  • Me

Najlazka

~ “Life isn't about waiting for the storm to pass…It's about learning to dance in the rain.” ― Vivian Greene

Najlazka

Tag Archives: film

Spirited Away (2001) : Imajinasi Kualitas Oscar dari Miyazaki

18 Friday Oct 2013

Posted by Budina in Film

≈ 9 Comments

Tags

film

“Yah…Tamat….”

Begitulah keluh saya ketika masih memakai seragam SD saat tontonan kartun favorit selesai. Menonton kartun animasi memang favorit saya sejak kecil. Setelah menjadi ibu, obsesi saya menonton animasi tak pernah luntur. Sebagai ibu yang maniak kartun bertanggung jawab, saat anak menonton, biasanya kalau sempat saya ikut mendampinginya. Makanya kalau anak lain ibunya pulang kerja suka ditagih makanan, anak saya lain dari yang lain :

“Bu, ada film download-an baru?”

*Tuhan, ampunilah ibu pembajak ini.

@@@

Sudah tahu kan produsen animasi Hollywood : Walt Disney Pixar, Sony, Illumination Entertainment, Warner Bros dll yang merajai dunia? Ternyata tak hanya itu. Studio Ghibli, produsen film animasi dari Jepang membuktikan kalau karyanya juga mampu mendunia. Dengan modal tanya sana sini plus acara googling, tersebutlah nama Hayao Miyazaki, maestro animasi Jepang yang turut membidani lahirnya studio tersebut. Dari sanalah dirilis karya animasi yang mampu sejajar dengan film keluaran Hollywood seperti Toy Story, Up, Wall-E dll.

Membicarakan Miyazaki, pasti tak lepas dengan hasil karyanya yang dikenang sepanjang masa, yaitu Spirited Away (2001).

@@@

http://www.amazon.com/27x40-Miyazakis-Spirited-Movie-Poster/dp/B004UXCU4M

http://www.amazon.com/27×40-Miyazakis-Spirited-Movie-Poster/dp/B004UXCU4M

Lin : What’s going on here?
Kamaji : Something you wouldn’t recognize. It’s called LOVE

Film Spirited Away ini mengisahkan tentang sebuah keluarga dengan 1 anak perempuan bernama Chihiro yang berencana pindah ke rumah barunya. Merasa salah jalan, sampailah mereka pada pintu gerbang yang terlihat asing. Sang ayah dan ibu yang penasaran turun dari mobil dan berjalan melewati terowongan, diikuti Chihiro yang merasa ketakutan.

Tiba di ujung terowongan, melewati padang rumput, mereka meneruskan perjalanan hingga sampai pada suatu kampung yang tak berpenghuni. Di suatu kedai, ayah dan ibu Chihiro langsung menyantap makanan yang tersedia dan berniat membayarnya nanti saat pemilik kedai datang.

http://movies.wn.com/movie/Spirited_Away_2002/PhotoGallery.html

http://movies.wn.com/movie/Spirited_Away_2002/PhotoGallery.html

Chihiro yang masih didera ketakutan dan tak mau makan, berjalan-jalan di sekitar jembatan dekat kedai itu. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang melarang dia untuk terus melakukan perjalanan dan menyuruhnya pulang sebelum hari mulai gelap. Terlambat, malam sudah datang, lampu mulai dinyalakan, Chihiro yang takut berlari mengejar ayah ibunya yang ternyata sudah berubah bentuk menjadi babi.

Chihiro yang putus asa bertemu dengan Haku, laki-laki yang ditemuinya tadi. Atas petunjuk Haku, Chihiro melakukan berbagai cara untuk dapat membabaskan ayah ibunya dan berusaha mengembalikan mereka kembali menjadi manusia. Bagaimana caranya? Tonton sendiri aja dweeeeeeeeh….

http://movies.wn.com/movie/Spirited_Away_2002/PhotoGallery.html

http://movies.wn.com/movie/Spirited_Away_2002/PhotoGallery.html

@@@

Spirited Away adalah anime Jepang yang pertama kali menyabet Academy Award 2002 sebagai Film Animasi Terbaik. Tak hanya itu, film yang memiliki judul asli Sen to Chihiro no Kamikakushi ini juga meraih Film Terbaik di Penghargaan Film Jepang dan Penghargaan Beruang Emas di Festival Film Berlin (2002).

http://www.girlgonegeekblog.com/2011/09/thank-you-hayao-miyazaki/

Hayao Miyazaki (http://www.girlgonegeekblog.com/2011/09/thank-you-hayao-miyazaki/)

Pertama memang saya menonton sendiri dan sempat ragu apakah anak-anak akan suka karena ceritanya yang sederhana tapi terlihat kompleks. Tetapi nyatanya, film berdurasi 125 menit ini memang jauh dari kata membosankan. Kedua anak saya menikmati dan menyukai ketegangannya meskipun banyak juga bertanya.

Yang mengagumkan dari film ini adalah, plot yang simple dibuat sedemikian rupa dengan memakai daya imajinasi anak berumur 10 tahun sesuai dengan tokoh utamanya, Chihiro. Pernahkah terpikir di benak anda bahwa ada sebuah tempat untuk pemandian para dewa dan makhluk-makhluk ajaib? Terbayangkah kalian dewa sungai menjadi naga dan lupa nama aslinya sendiri? Hanya orang yang memiliki fantasi yang luar biasa yang bisa mewujudkannya dalam sebuah film.

Dengan format 2 Dimensi, tak lantas membuat gambarnya terlhat outdated, bahkan kalau diperhatikan dengan seksama, background film itu terlihat seperti lukisan di atas kanvas, indah sekali, solid dan keren. Studio Ghibli sendiri terkenal dengan hasil animasinya yang mengandalkan hand drawing, dikerjakan dengan memakai tangan tanpa efek teknologi CGI. Dengan bantuan music director Joe Ishaisi yang ciamik, Miyazaki membuktikan bahwa kekuatan cerita bisa menjadi modal untuk memikat penonton dan juri festival film.

Layaknya film animasi lain yang pangsa pasarnya adalah anak-anak, moral dalam film adalah hal yang tak boleh dilupakan. Di film ini pesan moral disajikan dengan sangat soft tanpa menggurui, tapi menimbulkan kesan mendalam. Bagaimana Chihiro si anak manja berubah menjadi mandiri dan pantang menyerah, orang yang rakus akan menerima akibatnya, pentingnya persahabatan dan cinta, dan pentingnya mengetahui jati diri kita sendiri.

Zeniba : Once you do something, you never forget. Even if you can’t remember.

Kekuatan itulah yang membuat film ini meraih rating IMDb 8.5, masuk kategori box office dengan menarik sebanyak 23 juta penonton dan meraup pendapatan sebesar 30 miliar yen, mengalahkan Titanic untuk menjadi film tersukses dalam sejarah Jepang (Wikipedia).

@@@

Chihiro’s Father : A new home and a new school? It is a bit scary

 Chihiro : I think I can handle it.

Yuk capcussssss ajak anaknya nonton!!!

Budina

Advertisements

Horror Movie – Koplak Version

26 Thursday Sep 2013

Posted by Budina in Film, Ngoplak

≈ 6 Comments

Tags

film, ngoplak

Saya ini penikmat film, genre apa aja suka, dari kartun, drama, action, horror sampe yang semi….. ehm, maksud saya tentang seminar. Seminar seks pastinya *halah balik lagi*. Tapi entah kenapa genre HORROR yang paling saya suka. Sewaktu kecil, di TVRI (iya, saya anak lama, masalah buat loe? *nyolot*) suka nayangin film yang dibintangi mbak Suzanna : Sundel Bolong, Malam 1 Suro de el el. Nonton bareng tetangga atau sodara sambil jejeritan gitu asyik juga ternyata. Sampe sekarang Mbak Suzanna masih jadi Queen of Horror, tak tergantikan.

Masih dari TV di rumah, mulai deh nonton horror barat, The Omen (1976). Mungkin film ini terinspirasi dari sumpah serapah orang Indonesia yang suka bilang “anak setaaaannnn!!!” *yakalee*. Kemudian ada film yang pemeran antagonisnya badut, suka ngebunuh orang. Ternyata film itu judulnya IT (1990). Trus ada lagi, boneka yang harusnya nge-gemesin, menjadi biang horror karena ternyata licik dan bermuka sadis, siapa lagi kalo bukan CHUCKY (Childs Play, 1988). Kalo anak kecil bilang badut dan boneka itu lucu, sejak nonton itu saya bilang mereka itu SEREM. Makanya wahai para orang tua, jangan bawa anak kecil nonton horror sebelum mereka bisa nyetir trus terbang di jalan tol #lah!?

Chucky, si boneka sadis (http://www.notcoming.com/reviews/childsplay)

Chucky, si boneka sadis (http://www.notcoming.com/reviews/childsplay)

@@@

Banyak orang yang nonton horror trus tutup mata pake tangan, kalo saya sih mending nutup kuping. Musik scoring yang menghentak emang andalan film horror. Bagi saya, itu jauh lebih ngagetin dari muka serem yang datang tiba-tiba di layar. Lagian kalo takut kan tinggal merem, tangan masih bisa grepe-grepe makan pop corn. Udah bayar mahal-mahal di bioskop masak gak ditonton? Rugi ! *pelit*

Apa asyiknya sih nonton horror? Jangan ditanya. Pernah naik rollercoaster kan? Kalo belum ya pemanasannya main ayunan aja dulu *jauh amat perbandingannya*. Semakin serem dan memacu adrenalin, ada rasa “fun” yang didapat. Tak heran kalo mesin berhenti kita sering bilang “we want more!!…we want more!!!..” (numpak rollercoaster opo nonton konser mbak?).

 barca_action007: http://movieboozer.com/wp-content/uploads/2012/08/regan-exorcist.jpeg


Regan, gadis cantik yang kerasukan di The Exorcist (1973) (http://movieboozer.com/wp-content/uploads/2012/08/regan-exorcist.jpeg)

@@@

Karena seringnya nonton, saya jadi apal this-and-that nya film horror. Perhatiin, kenapa pemainnya itu kalo ada suara atau gerakan apa trus malah deketin. Coba kalo dia gak penasaran, pasti gak jadi tuh film horror. Jadi kesimpulannya, KEPO ADALAH KUNCI. Setan itu ibarat cewek yang jinak-jinak merpati. Makin jarang keluar, atau tampilannya ngintip-ngintip, makin bikin tegang penasaran. Kalo terlalu blak-blakan tampilannya dan sering nongol, beuuuh, boro-boro nyeremin, yang ada malah kita bosen dan eneg sendiri.

Di film jadul, setannya nongol malem doang. Makanya, kalo scene-nya siang hari, yang nonton lega, trus kalo udah malem, mulai deh deg-degan kumat. Eh tapi itu dulu, saat setannya gak kreatip. Sekarang, mereka tak takut iseng di siang hari. Lihat saja film The Conjuring (2013).

Dari film Conjuring itu pula, ternyata saya menemukan teman seperguruan yang sekarang saya jadikan suhu dan parameter koleksi film horror. Meski tak jadi nobar di film itu, darinya saya tahu, ternyata saya pecinta horror ½ mateng. Film-film jadul horror masterpiece belum saya lalap semua. Jadilah akhir-akhir ini saya marathon nonton horror meski modal nonton di youtube dengan pulsa gretongan hehehe.

Banyak yang bilang, horror Asia lebih nyeremin dari Barat. Bisa jadi sih, karena yang kita lihat horror Asia itu lebih dekat ke keseharian kita. Contoh paling real di film Shutter (2004), setannya nemplok di punggung kita. Sering denger kata “ketempelan” kan? Ya mungkin seperti itulah kira-kira kalo setan nempel di badan kita. Hiiiiiy.

Setan Nemplok, Shutter (http://www.fantastique-arts.com/en/nb770-movie-shutter.html)

Setan Nemplok, Shutter (http://www.fantastique-arts.com/en/nb770-movie-shutter.html)

Ada alesannya juga kenapa film horror Asia sering di-remake sama Hollywood. Ya meskipun hasilnya rata-rata gak sekeren film aslinya, tapi remake film horror itu jauh lebih menantang daripada me-remake film action apalagi drama. Gak seru!

@@@

Trus, apakah saya sepemberani itu sampe suka banget film horror? Ya enggak juga. Saya kalo nonton siang-siang kok. Kan udah saya bilang di atas, saya nonton horror itu CARI KESENANGAN, BUKAN CARI PENYAKIT. Gak lucu kalo saya sakit gara-gara nahan lapar, nahan pipis, nahan nafsu gara-gara ketakutan gak berani keluar kamar di malam hari.

Dokter : “kamu salah makan apa?”

Saya : “saya gak salah makan Dok, saya salah nonton”

—– dan sang dokter keselek stetoskop —–

Ketika Kayako tak lagi mengerikan (dok. Dina)

Ketika Kayako tak lagi mengerikan (dok. Dina)

@@@

Moral of the story is….film horror yang keren, adalah film yang bikin kita takut sendirian di kamar di malam hari, bukan kayak film horror Indonesia abal-abal jaman sekarang, yaitu film yang bikin kita makin betah di kamar karena asyik sendiri #eh

Budina

Recent Posts

  • Spirited Away (2001) : Imajinasi Kualitas Oscar dari Miyazaki
  • Penasaran Lirik Lagu
  • Kasih Tau Nggak Ya?
  • Horror Movie – Koplak Version
  • LOL-shop

Archives

  • October 2013
  • September 2013
  • July 2013
  • June 2013
  • May 2013
  • April 2013

Categories

  • Fiksi
  • Film
  • Galeri
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • kuliner
  • Musik
  • Ngoplak
  • Random
  • Seru-seruan
  • Uncategorized

Meta

  • Register
  • Log in
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • WordPress.com
Advertisements

Create a free website or blog at WordPress.com.

Cancel
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy